Saya menemukan tulisan tentang gaji lulusan ITB dari blog milik mas Rully. Saya tidak kenal beliau, saya ijin mengambil data langsung dari blog beliau (hai mas :D). Blog tersebut merangkumkan data hasil tracer study yang bisa diunduh di sini. Dokumen yang sangat menarik! Tak hanya tentang penghasilan saja, tetapi banyak informasi lain yang digali dari kegiatan tracer study tersebut. Baiklah, kita lihat saja dari sisi penghasilan. Berikut gaji (termasuk bonus) lulusan ITB dengan masa kerja 2-3 tahun, angkatan 2007, responden 2.828 orang, pengisi kuestioner 2.268; saya copy paste kan dari blog mas Rully:

  1. Teknik Perminyakan, Rp 20.564.663/bulan.
  2. Teknik Metalurgi, Rp 20.403.125/bulan.
  3. Teknik Elektro, Rp 16.528.734/bulan.
  4. Teknik Tenaga Listrik, Rp 16.228.730/bulan.
  5. Teknik Geofisika, Rp 15.309.259/bulan.
  6. Sistem Informasi, Rp 13.895.834/bulan.
  7. Teknik Geologi, Rp 13.770.218/bulan.
  8. Teknik Kimia, Rp 13.564.000/bulan.
  9. Teknik Industri, Rp 13.550.512/bulan.
  10. Manajemen, Rp 13.536.300/bulan.
  11. Teknik Pertambangan, Rp 13.444.197/bulan.
  12. Teknik Mesin, Rp 13.061.677/bulan.
  13. Teknik Fisika, Rp 12.943.352/bulan.
  14. Teknik Telekomunikasi, Rp 11.178.504/bulan.
  15. Teknik Informatika, Rp 11.151.712/bulan.
  16. Teknik Material, Rp 11.052.346/bulan.
  17. Teknik Sipil, Rp 11.007.053/bulan.
  18. Astronomi, Rp 10.889.743/bulan.
  19. Teknik Kelautan, Rp 10.537.616/bulan.
  20. Teknik Lingkungan, Rp 10.373.951/bulan.
  21. Teknik Penerbangan, Rp 9.799.924/bulan.
  22. Teknik Geodesi dan Geomatika, Rp 9.770.107/bulan.
  23. Meteorologi, Rp 8.843.750/bulan.
  24. Biologi, Rp 8.698.611/bulan.
  25. Matematika, Rp 8.612.096/bulan.
  26. Desain Komunikasi Visual, Rp 8.422.483/bulan.
  27. Perencanaan Wilayah dan Kota, Rp 8.305.831/bulan.
  28. Kimia, Rp 7.641.755/bulan.
  29. Fisika, Rp 7.588.215/bulan.
  30. Oseanografi, Rp 7.537.745/bulan.
  31. Sains dan Teknologi Farmasi, Rp 7.400.576/bulan.
  32. Arsitektur, Rp 7.257.169/bulan.
  33. Desain Interior, Rp 6.622.080/bulan.
  34. Mikrobiologi, Rp 6.526.389/bulan.
  35. Desain Produk, Rp 6.224.265/bulan.
  36. Farmasi Klinik, Rp 5.529.490/bulan.
  37. Kriya, Rp 4.946.818/bulan.
  38. Seni Rupa, Rp 4.143.750/bulan.

Rata-rata penghasilan untuk alumni ITB tahun 2007 di tahun 2014 adalah Rp 10.706.936 per bulan. Agak bingung dengan tulisan mas Rully. Urutan 6, lulusan Sistem Informasi. Apakah yang dimaksud adalah Sistem dan Teknologi Informasi (STI)? Dari buku laporan tracer study, tertuliskan STI koq. Berbeda lho :). Kemudian, berdasarkan tulisan pak Rinaldi Munir , program studi STI baru ada di kurikulum 2008-2013, dengan demikian angkatan 2007 tersebut adalah alumni STI angkatan pertama? Respondennya berapa orang ya? Hehe saya harus melototi sumber datanya langsung, buku tracer study yang 161 halaman itu 😛 Dari data terlihat, lulusan STI urutan 6 sedangkan lulusan Informatika ada di urutan 15 dengan selisih angkat sekitar 2.6jt.  Apa yang bisa disimpulkan dari data tersebut? 🙂 Dari STEI, lantas pilih STI atau IF? Eh tapi jangan dari sisi penghasilan saja ya. Ada lagi yang menarik dari dokumen langsung tracer study yang tebal itu (hal. 90):

Pada Grafik 6.16, tampak besar penghasilan maksimum dan minimum bagi alumni 2007. Alumni 2007 yang bekerja ada yang memiliki penghasilan per bulan sebesar Rp115.000.000 dan paling kecil sebesar Rp.1.000.000. Mereka yang bekerja dan wiraswasta penghasilan per bulan paling besar adalah Rp.31.000.000 dan paling kecil Rp.1.000.000. Sementara yang menjadi wirausaha memiliki penghasilan per bulan paling besar Rp.125.000.000 dan paling kecil Rp.100.000. Dari ketiga kategori ini kembali tampak bahwa alumni 2007 yang bekerja ternyata dari sisi penghasilan per bulan tidak kalah dengan mereka yang menjalankan usaha.

Lihat penghasilan wirausaha 🙂 100jt-125jt. Hebat! Sementara untuk pekerja dan wiraswasta 1jt-31jt. Saya kutip lagi:

Grafik 6.19 menunjukkan besar maksimum dan minimum bonus penghasilan per tahun alumni 2007. Alumni 2007 yang bekerja memiliki bonus penghasilan maksimum Rp.600.000.000 dan minimum Rp.100.000. Sementara yang bekerja dan wiraswasta memiliki bonus penghasilan per tahun maksimum Rp.70.000.000 dan minimum Rp.500.000. Untuk wirausaha memiliki bonus penghasilan per tahun maksimum Rp.650.000.000 dan minimum Rp.2.000.000.

Oh ternyata dari sisi bonus, wirausaha masih jauh lebih tinggi, 650jt berbanding 70jt untuk mereka yang bekerja. Great, sudah siap berwirausaha? Harus berani! Btw. Melihat jumlah digit berderet membuat saya ingin segera diadakan sanering rupiah :(. Saya sendiri merasa janganlah kita memilih jurusan berdasarkan penghasilan; broker saham juga penghasilannya besar, pemilik toko material sebelah rumah saya pun penghasilannya setara dengan bonus para wirausahawan itu. Kembalikanlah kepada passion masing-masing. Juga apakah wirusaha atau pekerja, tergantung kepada tujuan dan roadmap  hidup masing-masing. Meski wirausaha memperlihatkan bahwa lulusan adalah sang pemberi kerja, bukan sekedar pencari kerja; akan tetapi tidak semua orang berbakat menjadi seorang wirausahawan. Harus kuat berdarah-darah dulu bukan? 🙂 Baiklah, semoga menjadi informasi yang bermanfaat. Betul-betul dokumen tracer study yang sangat bagus! Selamat, dan turut berbangga kepada tim penyusunnya. Barangkali bisa dijadikan acuan kami di Unpas untuk menyusun laporan tracer study. Oh ya. Bagaimana dengan gaji (alumni ITB) dengan profesi dosen? Barangkali saya harus melakukan survei tersendiri untuk mendapatkan informasi tersebut. Masalahnya, katanya, dosen itu tabu berbicara tentang penghasilan. Tugasnya mengabdi pada negeri (ahik). Tak apa jika ga bisa makan (ah ga lah) atau ga bisa mendapatkan pendidikan anak dan kesehatan yang layak (nah ini) atau tas hermes (hush).

Materi Belajar Java Dasar

December 21, 2014

bisa diambil di blog unpas ini sih. Tapi saya paparkan di sini saja ya agar mudah diakses.

Slide: IT 405 Materi 1 – Pengantar IT 405 Materi 2 – Java Dasar IT 405 Materi 3 – Objek dan Kelas IT 405 Materi 4 – Objek dan Kelas II IT 405 Materi 5 – Interaksi antar objek IT 405 Materi 6 – Interaksi antar objek II IT 405 Materi 6a – Interaksi antar objek III IT 405 Materi 7 – Relasi antar Objek IT 405 Materi 8 – Relasi antar Objek II IT 405 Materi 9 – Relasi antar Objek III IT 405 Materi 10 – Kelas Abstrak dan Interface IT 405 Materi 11 – Kelas Abstrak dan Interface II IT 405 Materi 12 – Polimorfisme IT 405 Materi 13 – Polimorfisme II IT 405 Materi 14 – Static Feature IT 405 Materi 14 – Review

Modul: KPLBO-P3 (Class Object I) KPLBO-P4 (Class Object II) KPLBO-P5 (Interaksi Objek I) KPLBO-P6 (Interaksi Objek II) KPLBO-P7 (Relasi Objek I) KPLBO-P8 (Review) KPLBO-P9 (Collection I) KPLBO-P10 (Collection II) KPLBO-P11 (Final Object Concept I)

Tambahan materi

IT 405 Materi 10 – Collections (of objects) I

Another blog, di http://blogs.unpas.ac.id/pbasari

Banyak anak banyak rezeki (Insya Allah, anak yang sholeh/sholehah). Banyak blog berarti banyak apa? Ntah ya :D. Semakin banyak anak semakin banya waktu yang harus disediakan untuk mengurusnya, tapi itu sepadan. Sedangkan blog? Ntah ya :D. Semoga saja banyak ilmu bermanfaat yang bisa di-share melalu blog tersebut. Blog tersebut baru saya tata kembali setelah sebelumnya kurang terurus :D. Blog unpas tersebut akan saya isi dengan materi-materi perkuliahan atau makalah hasil penelitian, juga konferensi-konferensi. Nanti tapi ya :P. Semoga bermanfaat :).

Berdasarkan situs TIOBE yang berisi Tiobe Index bulanan untuk bahasa paling popular digunakan, Java menempati urutan kedua, setelah sekian lama tergusur kembali oleh bahasa C. RIP Dennis Ritchie, with smile :). Indeks Tiobe Walau demikian, saya tetap setia kepada bahasa Java ini (selagi tidak ada programming dengan bahasa Sunda). 255px-Wave.svg Hidup James Gosling dan kopi Java-nya!

Banyak yang belajar bahasa Java, langsung kepada teknis pemrograman. Padahal, seharusnya seseorang belajar bahasa pemrograman itu berangkat dari paradigma  pemrograman itu sendiri, dalam hal berorientasi objek. Buku idola saya, Grady Booch: Object Oriented Analysis and Design bisa digunakan untuk pemula yang ingin belajar pemrograman berorientasi objek. Buku tersebut sangat saya sukai karena dilengkapi dengan ilustrasi yang lucu-lucu.

Lihat contoh gambar lucu pada buku tersebut :). Menjelaskan tentang prinsip abstraksi: Abstraction focuses upon the essential characteristics of some object, relative to the perspective of the viewer.

 

sumber gambar: http://cs.lmu.edu/~ray/notes/geb/

Buku tersebut banyak berbicara di level analisis dan desain berorientasi objek, dengan contoh penggunaan dengan bahasa C++, tidak menggunakan bahasa Java. Nah. Untuk belajar bahasa Java sesuai konsep berorientasi objek, saya menggunakan buku dari JACQUIE BARKER  berjudul Beginning Java Objects From Concepts to Code, Second Edition. Buku yang bagus, karena mengurai konsep terlebih dahulu sebelum masuk ke teknis pemrograman Java. Buku ini juga disertai ilustrasi yang memudahkan pemahaman konsep, meski tidak selucu gambaran pada buku Grady Booch di atas. Buku ini saya jadikan referensi utama mata kuliah yang saya ampu: Konstruksi Perangkat Lunak Berorientasi Objek.

Rangkuman buku dalam bentuk slide materi perkuliahan, bisa dilihat di url ini. Semoga bermanfaat 🙂

Kaprodi Aing Keren

December 16, 2014

Nemu tulisan tentang AAA yang keren ^^

So, What's next?

Nama lengkap beliau adalah Arry Akhmad Arman. Saat ini beliau menjabat sebagai kaprodi Sistem dan Teknologi Informasi meggantikan Bapak Husni Sastramihardja sebagai kaprodi pertama STI. Beliau lahir pada 14 April 1965 dan menyelesaikan pendidikan dari SD hingga S-3 di Kota Bandung. Salah satu karya yang pernah beliau lahirkan adalah program text to speech Bahasa Indonesia yang menjadi satu-satunya hingga saat ini. Berkat hasil karya dan inovasinya, beliau tercatat pernah mendapatkan penghargaan Anugerah Telematika dari Presiden RI dan DAAD-Fraunhofer Jerman. Selain menyukai perkembangan dunia STI, beliau juga memiliki hobi fotografi. Karya-karya beliau bisa dinikmati di blog yang beliau miliki.

Pak Arry Akhmad Arman Pak Arry Akhmad Arman

View original post 857 more words