NEM di SMA3 Bandung

Kuamati PIN buatan rekan saya, Dody Sagir. Arhh.. isi kreatif kepala Sagir yang satu itu memang ruar biasa (hush, Sagir itu konon nama kakeknya :D). Tapi sungguh, ide darimana ketika SMS nya yang menanyakan:

“NEM jaman kita berapa ya?”

Billyard billyard

Dipaksa mengubur impian, luput berbagai recana tahunan. Adjustment sana-sini, melelahkan fisik dan mental, jiwa dan raga. Tapi sure, berjuang itu asik, tidak boleh frustasi, karena dibalik kegagalan ada keberhasilan, di balik kesusahan ada kemudahan. Semuanya itu.. memuazkan!

Tapi tetap saja butuh penghiburan.. meluapkan rasa, memekakkan jiwa: I WANNA FEEL FREEEEE..
Alih-alih penghiburan yang menyesatkan; aku mencari penghiburan bersama mas. Dan kali ini mas mengajakku dan mengajariku.. billyard.

Man needs place to have sex, Woman needs reason.

Woman needs reason to have sex, man needs place.

Gleg.

Itu tulisan yang saya temui di kaos yang terjual di sekitar ciwalk cihampelas. Banyak ragam tulisan kreatif, mengingatkan pada kaos dagagu yogyakarta atau c-59 bandung. Tapi sepertinya ini bukan kaos produksi mereka. Lebih kreatif, berani, dan banyak tentang pasangan.

Saya sedikit berkerut (tapi tidak mengurangi kecantikan karena cadangan kolagen saya masih banyak hahahahaha), melihat tulisan itu. Maksut lu?  Demikian kira-kira apa yang ada di  benak saya. Oh i get it! (lemot ya?). Tapi iya kah?

Teh Dilmah

Ada yang suka teh dilmah? Akyu suka..

Ahhhh berasa snob, belagu; minum teh earl grey tea, yang sekotak harganya lebih dari 1 pertemuan/3 sks saya mengajar :P. Biarin ah, daripada beli di Excelso, 1 cangkir seharga 1 sks mengajar xixixi.. aduh kurs yang tidak pernah bisa saya mengerti :D. Sound pathetic or what? Nooooo.. aku hanya ingin menggambarkan betapa limbungnya diri ini ditarik ketidakkonsistenan hidup :P. Tapi kalo mau GR, saya menunjukkan betapa saya menganut faham flexibility dan portability, juga interoperability (?).

Mabuk Mengajar :P

Rasanya semester ini saya tidak rasional, dengan menyetujui untuk mengajar 4 kelas di reguler dan mengambil lagi 1  kelas mengajar kelas karyawan. Padahal selama ini maksimal adalah 3 kelas/12 sks, bahkan berharap cukup 6 sks saja atau 2 kelas dan 6 sks lain dipergunakan untuk meneliti dan mengabdi..

Eh itu sebenarnya banyak atau sedikit sih? Sedikit kali ye? Tapi buatku sudah buanyak 😀