setelah resep abal-abal saya, tentang udang goreng tepung yang dimodifikasi dengan menggantikan tepung roti menjadi oatmeal; dan gagal memikat hati anak-anak, so. sekarang saya carikan resep udang goreng tepung oat yang tidak abal-abal. sayangnya, kalo saya search di google dengan keyword “udang goreng tepung oat”, page pertama adalah blog saya ini. padahal ini resep suka-suka, dalam rangka terheran-heran dengan fenomena si chef jutex yang satu itu.

baiklah, setop bahas tentangnya, saya paste kan saja resep yang barangkali bisa lebih memukai hati para juri (aka, anak-anak). mari:

copy paste dari:

http://www.femina.co.id/kuliner/resep/hidangan.internasional/udang.goreng.oatmeal/004/001/460/03.

eh busyet, ini hidangan internasional tah? wow.. gaya juga ya saya bisa buatnya *huek.

please enjoy 😉

Bahan:

  • 500 g udang ukuran sedang, kupas, sisakan ekornya
  • ½ sdt air jeruk lemon
  • ½ sdt garam
  • ½ sdt merica bubuk
  • 80 ml putih telur ayam, kocok lepas (dari 2 butir telur ayam)
  • Minyak untuk menggoreng

Bahan pelapis, ayak bersama:

  • 100 g tepung terigu serbaguna
  • 1 sdm tepung sagu
  • 1/4 sdt kaldu ayam bubuk
  • 1/2 sdt garam
  • 1/4 sdt merica bubuk

Bumbu:

  • 2 sdm margarin untuk menumis
  • 3 siung bawang putih, cincang kasar
  • 2 buah cabai merah kering, seduh air panas, cincang halus
  • 1 batang bawang daun, ambil bagian putihnya, iris halus
  • 2 kuning telur ayam asin mentah, kocok rata
  • 1/4 sdt garam
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 30 g (2 sdm) oatmeal, blender kasar

Cara membuat:

  1. Lumuri udang dengan air  jeruk lemon, garam, dan merica bubuk hingga rata. Celupkan ke dalam putih telur, gulingkan ke dalam bahan pelapis.
  2. Goreng dalam minyak banyak dan panas hingga matang dan berwarna kekuningan. Angkat, sisihkan.
  3. Bumbu: Panaskan minyak, tumis bawang putih, cabai kering, dan bawang daun hingga harum. Masukkan kuning telur asin. Aduk hingga berbutir-butir. Tambahkan garam dan merica bubuk, aduk rata.
  4. Masukkan oatmeal dan udang. Aduk hingga rata. Angkat. Sajikan segera. 

Untuk 6 porsi

baiklah. kita tulis sesuatu yang shallow tapi tidak galau. soal memasak . sebetulnya ini bukan soal remeh temeh. tapi ini juga bukan mentang-mentang ada chef jutex bertato yang menjadi fave ibu-ibu dan mbak-mbak, sekaligus menaikkan rating ketika menangis saat memulangkan salah seorang peserta . itu akting kali ya? ekspresi juteknya juga persis ekspresi pemeran antagonis di berbagai sinetron.

dan ketika saja ybs mengupdate status di fan page nya. satu detik saja saya refresh, ujug-ujug sudah banyak jempol like dan komen; sekedar komen “love u chef juna”, “love u chef”. 

halah. saya tidak tahu

(dan saya ternyata mengikuti si chef ini. judulnya “sebal tapi kepo“).

sutra lah. kali ini saya akan mendokumentasikan resep masakan fave anak-anak, tentu bukan ala chef juna ya. damai, ini mirip udang hoka-hoka bento. ebi fried. Read the rest of this entry »

Hunting Daycare di Bandung

September 20, 2012

Tanggal 20 September 2012. Sementara orang-orang jakarta mencoblos DKI I pilihan mereka; saya menderita di rumah saja. Bagaimana tidak menderita, tanggal 20 September adalah tanggal berbagai deadline pemasukan makalah di berbagai konferensi. Tidak satupun yang berhasil saya submit, bahkan makalah untuk keperluan Seminar Kemajuan I pun belum berhasil saya tuntaskan. Belum juga ada makalah untuk submit di jurnal, nilai masih T sajah . Ini curcol namanya, gak apa-apa ya .

Baiklah, kita menata diri saja, dari awal lagi. Dimulai dengan: mencarikan daycare untuk Ade , karena yang paling penting adalah Ade. Image

Sebetulnya wacara daycare ini ibarat pembuktian terbalik untuk saya: semakin saya hunting; semakin juga tidak mau menitipkan anak-anak saya. Bukan berarti daycare nya Read the rest of this entry »