Info Beasiswa 2019

January 1, 2019

Terlampir:

Hokkaido University Summer Program 2019, Japan (Fully Funded)
Deadline: 28 February 2019
Info: https://bit.ly/2QRrjPv

StuNed Program Short Course Scholarship for Indonesian Citizen 2019, Netherlands
Deadline:27 January 2019
Info: https://bit.ly/2rxz9Q2

Korea University International Summer Campus 2019, South Korea (Partial Funded)
Deadline: 15 May 2019
Info: https://bit.ly/2Qt4Clu

ACU Summer School 2019 at University of Mauritius [Fully Funded]
Deadline: 13 January 2019
Info: https://bit.ly/2KS8UN4

CERN Senior Fellowship Programme 2019 [Fully Funded] in Switzerland
Deadline: 04 March 2019
info: https://bit.ly/2RxU0y3

ETH Internship 2019 [Fully Funded] Summer Internship in Switzerland
Deadline: 31 December 2018
Info: https://bit.ly/2Pif2Po

UTSIP Japan Summer Internship 2019 Kashiwa [Fully Funded]
Deadline: 31 January 2019
Info: https://bit.ly/2FW8TsL

University of Tokyo Summer Internship Program Japan 2019 /UTokyo Amgen Scholars Program 2019 [Fully Funded]
Deadline: 01 February 2019
Info: https://bit.ly/2QxMYvR

Asian Graduate Student Fellowships 2019, Singapore
Deadline: 15 December 2019
Info: https://bit.ly/2UhFufx

CERN Junior Fellowship Programme 2019 [Fully Funded] in Switzerland
Deadline: 04 March 2019
Info: https://bit.ly/2EdduoB

UNIL Summer Internship in Switzerland 2019 [Fully Funded]
Deadline: 20 January 2019
Info:https://bit.ly/2AU1OmD

CERN Short Term Internships in Switzerland 2019 [Fully Funded] in Switzerland
Deadline: Different Deadlines for Each Program
Info: https://bit.ly/2QCrQVw

CERN Openlab Summer Program 2019 [Fully Funded] in Switzerland
Deadline:31 January 2019
Info: https://bit.ly/2APE1nS

UTRIP Summer Internship in Japan 2019 at University of Tokyo [Fully Funded]
Deadline: 10 January 2019
Info: https://bit.ly/2AJYGtu

Japan Internship Program 2019 at Okinawa Institute of Science and Technology [Fully Funded]
Deadline: Next Deadline is 28 February 2018
Info:https://bit.ly/2UaRnnC

ASEAN-INDIA RESEARCH TRAINING FELLOWSHIP (AI-RTF), India
Deadline: 31 December 2018
Info: https://bit.ly/2DVi4ai

Future Global Leader Fellowship (Fully Funded), USA
Deadline: 31 January 2019
Info :https://bit.ly/2QwtvMa

Fully Funded Masters and Training Programmes in Belgium (150 Scholarships)
Deadline: 11 January 2019 and 08 February 2019
Info: https://bit.ly/2AIyGid

Young Leaders Access Program 2019 Leadership Program, USA (Middle East)
Deadline: 02 January 2019
Info: https://bit.ly/2PewNPk

2019 MEPI Student Leaders Program,USA [Fully Funded]
Deadline: 31 December 2018
Info: https://bit.ly/2KLzo2V

Young Leaders Access Program 2019, USA (All Country)
Deadline: 02 January 2019
Info: https://bit.ly/2RvdwuX

The New dance WEB Scholarship Program for EU and Non-EU Students in IMPULSTANZ
Deadline: 9 January 2019
Info: https://bit.ly/2DVxr33

Fully Funded for Journalist Fellowship in University of Oxford
Deadline: 11 February 2019
Info: https://bit.ly/2Aen6v7

Bulan-bulan ini adalah masa-masa penerimaan siswa baru. Banyak dibicarakan, dari tahun ke tahun, selalu berulang yawn. Kadang, saya memutuskan tidak turut dalam perbincangan karena belum ada anak yang terlibat; tapi kadang justru merasa perlu tahu dari awalย  hurry up!meski tahun-tahun ke depan sistem akan diubah. Terutama tentang aturan zonasi whew!.

Saya percaya, bahwa pertimbangan jarak dengan sistem zonasi adalah hasil dari grand design pemerintah. Bahwa terkait dengan pengaturan transportasi dan juga peningkatan mutu sekolah. Semoga saja, aturan tersebut menjadi enabler dari target peningkatan mutu tersebut, meski sekarang baru terasa pahit manisnya karena tidak semua pihak dapat diuntungkan dari aturan tersebut crying.

Read the rest of this entry »

Python in NetBeans IDE 8.0.2

November 21, 2016

Manja ๐Ÿ˜ค . Iyya sih..  ๐Ÿ˜œ

Programming yang bisa dilakukan dengan editor biasa dan dijalankan melalu command prompt; saya tetap gunakan IDE untuk mempermudahnya. Kurang cool ya? ๐Ÿ˜ˆ

Meskipun saya bukan fanatik, tapi saya ini kalo sudah suka (Java) ya suka; ga tertarik lagi untuk melihat yang lain. Da aku mah gitu orangnya. Tapi berhubung Python ini terus digembar gembor sebagai bahasa kekinian, minimal menurut http://www.tiobe.com/tiobe-index/ (5 besar), menurut http://spectrum.ieee.org/computing/software/the-2016-top-programming-languages (ranking 3), dan menurut  http://pypl.github.io/PYPL.html (dia ranking 2!). Mau ga mau, suka tidak suka, saya harus sekedar tahu dan bisa say โ€œHello World!โ€ Dengan python ini. Literate ya ๐Ÿ˜„

Meskipun bahasa ini sudah lama rilisnya, 20 February 1991; 25 years ago, oleh Guido van Rossum , Python semakin popular belakangan ini. Eh penasaran bagaimana menghitung popularitas suatu bahasa? Bisa dicek di sini https://en.wikipedia.org/wiki/Measuring_programming_language_popularity. Atau mungkin dia pake buzzer robot sehingga indeks popularitasnya menaik ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Hush ๐Ÿ™Š

Kembali ke Python. Semua resource ada di https://www.python.org/. versi stabil bisa diambil di https://www.python.org/downloads/; saya lebih suka versi 2.7.x donโ€™t ask ya, kenapa dia ada keluarga 3.5.x sementara 2.7.x pun tetap dikembangkan. Bedanya apa? Tanya mas Guildo aja ya. Atau baca-baca di sini. https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Python.

Berhubung ini bahasa scripting dengan interpreter, nah loh; dulu saya tahunya script ya script; ga bisa dibilang bahasa. Jadi kalo saya bilang โ€œbahasa scriptingโ€ koq jadi tampak suka suka saya ya? Ya jadi kita bisa jalankan kodingan kita (nah loh, ada kodingan dan skriptingan) langsung dengan interpreter melalui command prompt.

Di situlah saya merasa malas ๐Ÿ˜ด๐Ÿ˜ด . Manja! Saya mau pake IDE. Manja ya ๐Ÿ˜š๐Ÿ˜š. Sterotipe kodingan line of code itu kayaknya sok keren banget ya (apalagi kalo dia hitam putih), dibandingkan pake IDE yang warna warni centil dan dilengkapi autocomplete. Biarin. Ini masalah preferensi ๐Ÿ’†.

Dari sekian pilihan IDE for python (baca sendiri di sini https://wiki.python.org/moin/IntegratedDevelopmentEnvironments) saya akhirnya memilih.. Netbeans ๐Ÿ˜. Donโ€™t ask why, itu krn udah ada aja di komputer aku ๐Ÿฃ. dan diam-diam aku mempelajari โ€œHow to porting Python to Javaโ€, vice versa ๐Ÿ˜Ž. Begitulah. Sekalinya Java tetap Java! #sikap. Oh ya. Sebetulnya orang-orang menggunakan PyCharm, sepertinya lebih mudah.  http://www.jetbrains.com/pycharm/

Nah. Ketika memilih Netbeans IDE itu; saya menyimak video ini.

Ga susah koq. Caranya:

  • Siapkan netbeans (8.0.2). jangan lupakan JRE dan JDK sudah include; silahkan cek di situs Netbeans atau di situs Java. Pokoknya, please Get the Correct Version of NetBeans IDE.
  • Siapkan python (download dan ekstrak); ambil di situs python, bisa juga di http://plugins.netbeans.org/plugin/56795. Pastikan, Get the Python Plugin for NetBeans IDE 8.0.2.
  • Add sebagai plug in, buka plug in manager (dari menu Tools, pilih sub menu Plugins, pilih tab Downloaded, Tekan tombol Add Plugins; add seluruh file Python Plugin for Netbeans yang telah diekstrak)

netbeanpython

  • Buat projek baru dg Python
  • Siapkan program Hello World!

Udah.

Ini contoh program “Hello World!”

__author__ = "pbasari"
__date__ = "$Nov 15, 2016 12:06:21 PM$"

f __name__ == "__main__":
   print "Hello World"

Untuk menjalankannya, cukup tekan tombol Run. Easy. Dan cukup mudah untuk koder Malas Manis Manja seperti saya.

Oh ya. Python tidak mengenal Begin โ€“ End; tapi dia menggunakan indentasi untuk setiap blok pemrogramannya. Saya sih senang, karena membuat programmer mau ga mau, harus tertib indentasi!

Selanjutnya. Belajar Python, bisa dicek di https://www.youtube.com/watch?v=N4mEzFDjqtA (sebenernya saya nonton X Factor; Astaga! Honey G masih bertahan!!). Ups. Kembali ke video tutorial; dia menggunakan PyCharm sebagai IDE. Gampang banget lho.

Untuk Dokumentasi Python tutorial lengkap bisa dilihat di  https://docs.python.org/2/tutorial/index.html. Ke depan, saya akan membuatkan Tutorial OOP dengan Python. Tentu tetap dengan IDE Netbeans๐Ÿ˜š.

__Manja__

 

 

 

JSon: Pengenalan

March 12, 2016

EH. Di post sebelumnya, saya hanya curcol tentang kzl nya harus mengkoding mengikuti teknologi. Jangan gitu dong, jelek-jelek, hidup saya dari perkembangan teknologi itu. Seharusnya saya memberi contoh dan motivasi hihihi.. HATE turns into Love, semoga. Then jadi love and hate collide. Baiklah, kita mulai lagi dari awal.Iya saya mah begitu, suka memulai dari awal lagi.

Belajar JSon bisa dari situsnya: json.org

JSon itu JavaScript Object Nation. Format untuk data-interchange. Dari sisi manusia, mudah dibaca dan ditulis. Dari sisi mesin, mudah untuk diparse dan dibangkitkan. JSon berbentuk format teks, language independent tetap dengan konvensi yang biasa digunakan programmer dari keluarga C. Sudah tahu siapa saja keluarga C? Itulah. C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python. Dan juga PHP. (dasar kamu, PHP!)

Struktur JSon ada dua macam:

  • A collection of name/value pairs. In various languages, this is realized as an object, record, struct, dictionary, hash table, keyed list, or associative array.
  • An ordered list of values. In most languages, this is realized as an array, vector, list, or sequence.

Contoh JSon

{“employees”:[
{“firstName”:“John”, “lastName”:“Doe”},
{“firstName”:“Anna”, “lastName”:“Smith”},
{“firstName”:“Peter”, “lastName”:“Jones”}
]}

 

Bandingkan dengan XML

<employees>
<employee>
<firstName>John</firstName> <lastName>Doe</lastName>
</employee>
<employee>
<firstName>Anna</firstName> <lastName>Smith</lastName>
</employee>
<employee>
<firstName>Peter</firstName> <lastName>Jones</lastName>
</employee>
</employees>

 

Sebetulnya JSon itu secara format is syntactically identical to the code for creating JavaScript objects.

 

Sebagai contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body><h2>JSON Object Creation in JavaScript</h2>

<p id=“demo”></p>

<script>
var text = ‘{“name”:”John Johnson”,”street”:”Oslo West 16″,”phone”:”555 1234567″}’;

var obj = JSON.parse(text);

document.getElementById(“demo”).innerHTML =
obj.name + “<br>” +
obj.street + “<br>” +
obj.phone;
</script>

</body>
</html>

akan menghasilkan:

JSON Object Creation in JavaScript

John Johnson
Oslo West 16
555 1234567

ok ok

Sekarang saya tahu kenapa saya ga suka JSon. Karena saya ga suka JavaScript meski dia sama2 Java ya ๐Ÿ˜ช

JSon, duh harusnya aku tulis JSON ya?

Seperti XML, karena:

  • Both JSON and XML is “self describing” (human readable)
  • Both JSON and XML is hierarchical (values within values)
  • Both JSON and XML can be parsed and used by lots of programming languages
  • Both JSON and XML can be fetched with an XMLHttpRequest

Sangat berbeda dengan XML, karena:

  • JSON doesn’t use end tag
  • JSON is shorter
  • JSON is quicker to read and write
  • JSON can use arrays

Perbedaan yang sangat mendasar:

XML has to be parsed with an XML parser, JSON can be parsed by a standard JavaScript function.

Ngerti? Enggak ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

WHY JSON. Begini katanya:

For AJAX applications, JSON is faster and easier than XML:

Using XML

  • Fetch an XML document
  • Use the XML DOM to loop through the document
  • Extract values and store in variables

Using JSON

  • Fetch a JSON string
  • JSON.Parse the JSON string

Bukan-bukan. Saya bukan mau menuliskan tutorial tentang itu semua :D. Saya cuman mau bilang: I HATE THEM ALL! *hush..

Nah padahal para motivator itu selalu bilang: do what you love, love what you do. What a nonsense thing ya? :D.

Mereka membuat hidup saya eh kodingan saya bak Spaghetti code. Ruwet. KRIBO. Tapi itulah teknologi. Ikuti, atau dirimu punah. *damn.

Baiklah, kurangi tidur; kurangi beres-beres, kurangi masak (jangan!!), kurangi hal2 yang membuat distrak (ok, stop stalking Harry Styles), stop fb, wag, telegram, youtube boleh? wp boleh ya buat curhat?

 

 

 

how-to-stop-writing-spaghetti-code-1-638